Januari di Kota Jambi
Sembilan bulan istriku mengandung calon anak kami.
Triwulan yang menakutkan
Tiga bulan pertama segenap perasaannya bercampur aduk. Rasa bahagia juga harus dibarengi dengan rasa mual yang teramat di sepanjang hari. Bundanya Dynar ini juga harus di opname ketika kandungannya memasuki usia 3 bulan. Kata dokter sih mengalami flek yang akan berbahaya karena mengindikasikan rahimnya lemah. Dia takut sekali pada saat itu, takut kehilangan sesuatu yang sedang tumbuh dalam rahimnya dan membuatnya jadi sempurna sebagai seorang perempuan. Alhamdulillah…. Semua ketakutannya tidak terjadi. Setelah lima hari di opname, istriku bisa pulang dan kandungannya bisa diselamatkan.
Triwulan kedua yang bahagia
Pada riwulan ini istriku sudah bisa menikmati hidup sebagai seorang ibu muda yang menginginkan seorang bayi di rumah kami. Baik2 ya nak didalam sana, ambillah yang baik saja ya dek.
Triwulan terakhir yang mendebarkan
Memasuki usia kandungan ke tujuh, perut istriku sudah mulai sangat membesar sehingga lebih banyak dia memakai baju hamil walaupun aktifitas perkerjaannya sebagai seorang specialis kelembagaan masih dijalaninya bahkan beberapa kali dia juga harus terjun ke desa yang jaraknya sekita 6 jam dari rumah kami. Mudahan ini bisa membuat si dedek jadi lebih kuat. Semua berjalan relatif baik bahkan kami sempat mudik lebaran ke Padang sana, jauh juga lho.
03 Januari 2007
Buah hati kami lahir melalui operasi Caesar di RS. Theresia pukul. 07.30 Wib ditangani oleh Dr. Rosa sebagai spesialis kandungan. Kami memberinya nama Dynara Intan Tabina. Dengan harapan dia akan tumbuh menjadi anak yang sholeha dan berpegang teguh pada ajaran Nabi Besar Muhammad SAW. Amin....
Rasanya aku haru, senang bahagia, takjub dan bingung karena aku telanh menjadi seorang ayah tuk Dynar. Akibat itulah aku bingung harus bagaimana ketika dokter menyodori bayi mungil itu padaku, akhirnya aku tersadar dan mengumandangkan kalimat ALLOH di telinga Dynar kecil. Aku bahagia….